Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

SIAPA YANG HARUS AKU PILIH? ( chapter 18 )

Mata yang sudah terpejam selama delapan jam itu kini terbuka. Arno menggesek-gesek pelan matanya. Manis. Pandangannya tertuju pada seorang laki-laki yang tertidur di tepi ranjangnya. Ia mencoba menebak-nebak siapa pria itu. Ternyata itu Wingky. Seulas senyuman terukir di wajahnya.                 Kedua telapak kakinya menyentuh permukaan lantai. Ia berdiri tegap sambil meraih handuk yang menggantung di pintunya. Tetesan-tetesan air hangat itu kini membanjiri tubuh Arno. Ia mengulaskan sabun mandi dengan lembut. Lalu surai hitam legamnya ia berikan sebuah shampo aroma apel kesukaannya.                 Kaus Polo Shirt hijau tosca membalut tubuhnya dengan celana blue jeans yang tempo hari ia beli. Buku-buku kuliahnya sudah di telan habis oleh tasnya. Kakinyapun kini sudah berbalutkan sepatu cats hitam.                 Dengan lembutnya Arno mengusap pipi wingky, mata indah wingky yang tertutup kini dengan perlahan terbuka. Mata Wingky langsung menemukan objek indah. Wingky meny

SIAPA YANG HARUS AKU PILIH? ( Chapter 17 )

Halo GUYS!! apakabar?? semoga baik-baik aja, maaf kalau kalian nunggu lama cerita saya. Terimakasih untuk para pembaca yang selalu mantengin blog saya. Ok, kalian pasti bingung kan sama judul baru ini? Judul baru tapi udah Chapter 17. Jangan bingung kawan, ini merupan cerita " Cinta Segi Empat ". hanya judulnya saja yang saya ganti. So jangan bingung ya. Baiklah untuk melepas rasa penasaran kalian tentang kisah cinta Arno mari langsung saja baca ceritanya. CHECK IT OUT guys!!! ****** SEBELUMNYA DI CHAPTER 16 Ghifari berjalan menghampiriku lalu ia duduk di kursinya. Setelah mereka berdua sama-sama duduk di sampingku aku pegang tangan mereka berdua lalu kucium tangan mereka.   “ inget ya, kalian jangan berantem lagi di depan Arno. Arno gak suka kalian berantem di depan Arno. Jadi kalian janji ya gaka akan berantem lagi di depan Arno “   “ ya tapi no kalo.. “  “ pokoknya Arno gak mau tau. Kalian berdua jangan berantem di hadapan Arno lagi. Arno sayang ka