Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

R.I.N.D.U

Ku ulang kembali rekaman itu, suara petikan gitar kembali mengalun dari speaker ponselku. Ku pejamkan mataku kembali, menghayati setiap petikan indahnya. Rasanya bagaikan berada di alam terbuka dengan hembusan angin yang menyejukkan raga. Setelah petikan itu memasuki reff suara seseorang berbicara manis. Suara berat yang familiar di telingaku, itu suara Aldy kekasihku. Air mataku kembali mengalir dengan sendirinya. Turun hingga ke dagu, lalu kuusap dengan tanganku. Akhir-akhir ini ia menghilang, tak pernah memberikan kabar kepadaku. Inilah yang membuatku bimbang tak karuan. Kudengarkan lebih seksama suaranya, ingatanku kembali membayangkan dirinya. Senyumnya yang indah, kumis rapi yang menghiasi bibirnya yang merah, rambutnya yang sedikit ikal dengan potongan pendek, aku tersenyum.             Dia orang yang baik, selain itu dia pria yang pintar. Dia sayang padaku dengan segala kekuranganku. Tutur katanya sangat halus, bagai petikan dawai harpa yang mengalun indah. Kata-katanya be

PARADISE LOVE (CHAPTER 6)

Gambar
Belanda. Ya, aku telah menginjakkan kaki kembali di tanah pangeran oranye ini. Hawa dingin mulai menyeruak di tubuhku. Musim dingin sudah berlalu sejak satu minggu yang lalu disini. Rasanya syal yang aku kenakan tidak cukup untuk menghangatkan tubuhku. Ghifari berjalan sambil menggandeng tanganku. Hari ini ia mengenakan mantel tipis berwarna biru dongker, celana jeans, syal abu-abu yang membelit leher, dan terakhir topi pet yang sewarna dengan syalnya. Kami menaiki kereta menuju kota Rotterdam. Kota ini adalah kota kedua terbesar yang terletak di Belanda bagian selatan. Kota Roterdam ini berbeda dengan kota-kota lain di Belanda, kalian tidak akan banyak menemukan bangunan tua khas Belanda disini. Ini dikarenakan pada tahun 1940 saat World War II pihak Jerman yang dipimpin oleh Hitler meratakan seluruh bangunan yang ada di Rotterdam. Hal inilah yang menyebabkan kota Rotterdam harus dibangun ulang seluruhnya. Aku dan Ghifari menemukan rumah yang nyaman di kota itu. Aku dan Ghifa

PARADISE LOVE (CHAPTER 5)

Gambar
Warna-warna jingga di atas langit terlukis dengan indah. Ini semua menunjukkan bahwa tuhan memang seniman yang sesungguhnya. Seniman yang agung dan hebat. Aku sedang duduk santai di halaman rumah dengan menggendong sebuah buku kecil di pangkuanku. Pena berwarna biru terselip di telinga kiriku. Kebiasaanku menulis memang tak pernah bisa kulepaskan. Seolah-olah menulis adalah sebuah kewajiban dalam hidupku. Aku memang tidak pernah menulis cerita-cerita berat seperti dulu yang mengharuskan duduk berjam-jam untuk memikirkan jalan ceritanya. Sekarang aku lebih sering menuliskan perjalanan hidupku sehari-hari. Setiap senja memang saatnya aku menggoreskan pena dan menceritakannya di dalam buku bersampul cokelat pemberian Ghifari ini. Buku ini ia berikan dua tahun yang lalu. Saat di rumah, Ghifari selalu menemukan lembaran-lembaran berisikan tuliskanku tercecer di lantai kamar. Ia bilang ia tidak mau tulisanku hilang. Selain itu dia juga tidak suka karena kertas-kertas itu membuat kamar kami

Hujan di Ujung Senja Part 5 (Aman)

Gambar
Keramaian kota bukan hanya terjadi di Greenwech Park saja. Di setiap trotoar, toko, dan caffe juga penuh disesaki manusia. Apalagi di 28 Greek St, London W1D 5DQ tepatnya di sebuah restoran kue bercat biru dengan nama Maison Bertaux. Toko Maison Bertaux adalah toko kue tertua. Maka dari itu banyak pelanggan yang senang memanjakan lidahnya disini untuk menikmati kue yang enak. Roan diterima bekerja disini sebagai pelayan baru. Ia meninggalkan bar dimana tempat ia menjajakan tubuhnya dulu. Ia sudah bosan dengan pekerjaan itu. Selain itu ada seseorang yang membuatnya ingin berhenti. Itu Chandra, ia merasa tak mau jika Roan melihat keadaannya sekotor itu. Ia ingin berubah demi Chandra. Setiap membayangkan Chandra, hatinya akan berdebar dengan kencang. Wajahnya dengan seketika akan memanas dan jadi salah tingkah. Ia merasakan dirinya tengah diserang jatuh Cinta. Keadaan semakin ramai, Roan sibuk dengan nampan di kedua tangannya. Membawa potongan-potongan kue lezat di atasnya dengan