Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

PANGERAN OTOPED (ONE SHOOT)

  “ Kamu kenapa? “ Tanya anak kecil yang membawa otopetnya. Ia duduk menemani anak lelaki lain yang sedang duduk memeluk lututnya yang terluka. Anak lelaki yang terluka itu tak menjawabnya, ia hanya terus merunduk sambil menangis.   “ Sakit ya? Tunggu sebentar, aku punya sesuatu buat kamu “ Anak lelaki yang membawa otopet itu merogoh saku celananya, ia mengeluarkan satu buah plester bergambarkan hati.   “ Sini aku pakein plesternya “ Anak kecil pembawa otopet itu dengan perlahan-lahan menempelkan plesternya tepat di atas luka si anak lelaki yang menangis.   “ nah, udah. Sekarang kamu jangan nangis lagi ya. “ Anak itu mengusap air mata yang ada di pipi si anak yang terluka.   “ oh iya, nama aku Geraldo. Nama kamu siapa? “ Dengan malu-malu dan tersenyum manis, si anak yang terluka menjawab.   “ Nama aku Qory, makasih ya Geraldo “   “ iya sama-sama. Rumah kamu dimana? “ Qory menunjuk rumah berwarna oranye di ujung jalan.   “ Aku anter pulang ya, kamu kan lag

Hujan Di Ujung Senja Part 4 (Greenwich Park)

Angin berhembus semakin kencang, aku masih saja berada di jalanan. Melangkahkan kaki menuju apartemenku. Jujur aku masih tidak percaya dengan kejadian yang baru saja aku alami. Angelo, pria itu mengejutkanku. Dia menciumku tanpa berkata apapun sebelumnya. Sungguh sangat gila, ini pengalaman pertamaku dicium seseorang yang sama sekali belum pernah aku kenal.             Jalanan masih basah bekas hujan, mobil-mobil mulai jarang yang berlalu. Di trotoar yang besar inipun hanya aku saja yang masih berjalan di bawah langit malam. Di ujung jalan sana aku melihat seseorang berdiri di depan gedung apartemen ku. Sosok pria sambil membawa bungkusan entah berisi apa. Ketika langkahku semakin dekat ternyata dia Roan.   “ Hei, sedang apa kau disini? “   “ Ah aku sedang menunggumu pulang. Aku ingin memberikan kue ini sebagai ucapan terimakasih karena kau telah menolongku. “   “ kue? Terima kasih, padahal tak usah repot-repot. “   “ tak apa, semoga kau suka dengan kuenya. “ Aku menga