Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

Hujang di Ujung Senja Part 6 (Canda Senja)

Matahari sudah benar-benar tenggelam di langit, tetapi sinarnya masih samar-samar terlihat. Sedikit demi sedikit toko di pinggiran jalan mulai menyalakan lampu. Kedua pria itu masih berjalan di terotoar. Bersenda gurau saling mencubit dan menggelitik. Rasanya jalanan itu seperti milik mereka berdua, mereka seolah-olah merasa hanya berdua. Mengabaikan tatapan orang-orang di sekitar mereka.             Jalanan mulai mengarah menuju apartemen Chandra. Kent berhenti dari tawanya, ia mengusap sudut matanya yang baerair. Chandra masih saja tertawa tanpa henti sambil memegangi perutnya.   “ Sudahlah Chandra, kau sudah berlebihan menertawakanku. Itu kan kejadian yang sudah berlalu sangat lama “   “ Tapi, wajahmu yang ketakutan masih bisa kubayangkan dalam benakku Kent. Kecoa... kecoa itu masuk ke celanaku.. hahahahaha lucu sekali “ Chandra memperagakan sosok anak kecil yang sedang ketakutan. Wajahnya memerankan ekspresi yang amat sangat ketakutan. Kent kini memanyunkan bibirnya.   “

Winter Sadness (Chapter 11)

Aku menyisir rambutku sekali lagi. Di luar sana kaka kembaranku sudah mulai membunyikan klaksonnya beberapa kali. Aku menyambar tasku dan langsung berlari ke luar rumah. Aku masuk ke dalam mobil dan langsung disambut dengan gerutuan Stefan. Aku hanya mendengarkan saja, tak berani melawan. Akhirnya mulut Stefan berhenti menggerutu setelah setengah perjalanan.                 Gedungku dengan gedung Stefan saling bersebrangan. Gedung kampus bagi mahasiswa sastra lebih besar dari gedung tempat anak-anak teknologi dain sains. Itu karena mahasiswa sastra lebih banyak jumlahnya. Mungkin sekitar seribu mahasiswa yang ada d i jurusan sastra. Termasuk aku. Stefan mengunci pintu mobilnya lalu dia berlari ke arahku.   “ Kau hari ini ada test kan? “   “ Iya, bukankah kau juga akan mengadakan penelitian untuk olimpiade bulan depan? “   “ Ya hari ini aku akan berada di lab seharian   “ Semoga berhasil kalau begitu “   “ Kau juga, nanti jika kau mau pulang datang saja ke lab di gedung