Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Cuap-Cuap Penulis

Hallo semuanya? apakabarnya nih? Minda balik lagi dengan informasi yang harus kalian catat ya (gak harus dicatat juga sih sebenernya hahahaha) Jadi begini guys, Minda mau kembali aktif jadi penulis di wattpad. Nah maka dari itu, salah satu cerita dari blog ini akan ada yang dipindahkan ke wattpad. Minda mau pindahkan ceritanya Adrian sama Evan ke wattpad. Nanti minda kabari lagi ya masalah ini. Pokoknya tetap semangat untuk kalian semua. Love you guys!! Hug and Love Guruminda

Bunga Latar (Bagian 2)

Gambar
Seperti layaknya lampu jalanan, ia berdiri di tepi jalan dengan bajunya yang rapi. Meskipun ia baru selesai test di perkuliahannya, wajahnya tidak nampak lelah. Bahkan wajahnya tetap cerah seperti biasa. Angin sore yang berhembus membuat bulu di sekujur tubuhnya meremang. Mengingat ia hanya mengenakan kaus dengan lengan pendek dan celana denim pendeknya yang berwarna cokelat.             Al sedang menunggu jemputan dari seseorang. Hari ini ia akan melayani seorang pengusaha muda yang telah menghubunginya beberapa hari yang lalu. Mereka bertegur sapa dalam sebuah aplikasi chatting . Pengusaha itu menawarkan uang yang jumlahnya cukup banyak dan pas untuk menyenangkan hati adik-adiknya yang ingin pergi berlibur. Setengah jam ia menunggu, akhirnya ada sebuah mobil hitam yang berhenti di hadapannya. Kaca jendela mobil itu dibuka, terlihat seorang pria dengan kisaran usia tiga puluh lima tahun duduk di depan setir mobil. Lelaki itu mengenakan kaca mata hitam, mengenakan kemeja berw

Bunga Latar (Bagian 1)

Gambar
Derit suara ranjang yang menggema di seluruh penjuru ruangan kecil ini seolah-olah sudah menjadi lagu pengantar tidur bagiku. Tangan-tangan halus yang menjalar di seluruh bagian tubuhku seperti penyapu debu yang membersihkan lantai. Tubuh-tubuh dengan perut buncit dan penuh bulu bagaikan selimut yang menghangatkanku. Tubuh telanjang para pria paruh baya yang siang hari berdasi dan mengenakan jas itu seolah-olah menganggapku guling yang bisa menghangatkan mereka. Aku pasrah karena ini adalah pekerjaanku. Tanpa mereka uang tidak akan mengalir dan mengairi dompetku. Tanpa mereka hidupku gersang, jauh dari kesejahteraan. Ingin aku mencari pekerjaan lain, namun sulitnya menemukan pekerjaan yang cocok dan gaji yang kecil mengurungkan niatku untuk hengkang dari pekerjaan ini. Aku harus menghidupi ketiga adikku yang masih kecil. Aku harus memberikan mereka uang jajan, uang bayaran sekolah, dan uang makan mereka. Aku juga harus membayar uang kuliahku yang tak murah. Aku Alum, orang-ora