Hujang di Ujung Senja Part 6 (Canda Senja)
Matahari sudah benar-benar tenggelam di langit, tetapi sinarnya masih samar-samar terlihat. Sedikit demi sedikit toko di pinggiran jalan mulai menyalakan lampu. Kedua pria itu masih berjalan di terotoar. Bersenda gurau saling mencubit dan menggelitik. Rasanya jalanan itu seperti milik mereka berdua, mereka seolah-olah merasa hanya berdua. Mengabaikan tatapan orang-orang di sekitar mereka. Jalanan mulai mengarah menuju apartemen Chandra. Kent berhenti dari tawanya, ia mengusap sudut matanya yang baerair. Chandra masih saja tertawa tanpa henti sambil memegangi perutnya. “ Sudahlah Chandra, kau sudah berlebihan menertawakanku. Itu kan kejadian yang sudah berlalu sangat lama “ “ Tapi, wajahmu yang ketakutan masih bisa kubayangkan dalam benakku Kent. Kecoa... kecoa itu masuk ke celanaku.. hahahahaha lucu sekali “ Chandra memperagakan sosok anak kecil yang sedang ketakutan. Wajahnya memerankan ekspresi y...