MY CUTE BOY ( ONE SHOOT )


  “ Hai kak Bima, selamat pagi “ Pria itu, pria yang selalu mendebarkan hatiku menyapaku pagi ini. Kulit putih halusnya menyentuh permukaan kulitku.
Hari ini dia terlihat rapih dengan seragam sekolahnya.
          Namanya Kenzie, dia satu tahun lebih muda dariku. Ia adik kelasku. Aku menyukainya ketika kita bertemu pertama kali di perpustakaan. Menurutku wajahnya sangat cantik untuk seorang pria. Mata indah dengan bulu yang lentik, hidung kecil yang mancung dan bibir cherry nya yang terlihat sangat manis untuk dicicipi.
“ aahhh.. iya ada apa Kenzie? “ aku tertunduk tak berani melihat wajahnya. Rasanya hatiku ini selalu berdebar dengan kencang ketika melihatnya. Maka dari itu setiap aku bertemu dengannya aku tak berani memperlihatkan wajahku.
“ Hari ini bisa ajarin aku matematika kan? Haahhh.. ada tugas yang harus di kumpulkan besok soalnya “ ia merengek sambil bergelantungan di tanganku.
“ iya baiklah.. “ aku meng-iyakan dengan cepat.
“ kalau begitu nanti selesai pulang sekolah kita ke rumahku ya kak. Aku ke kelas dulu, sampai jumpa.. “
Ia berlari menjauh dariku.., dasar pria manis!
.
.
          Waktu yang di tunggu semua siswa kini telah tiba. Bel pulang berbunyi dengan keras hingga membuat semua teman sekelasku berteriak dengan kencang. Aku yang daritadi bosan dengan pelajaran dan buku-buku tebal kini bernafas lega dan mulai membereskan semua buku dan di lahaplah buku-buku itu oleh tas hitamnku.
          Banyak kaki yang hendak menjatuhkanku dan menendangku saat aku hendak keluar kelas. Ya inilah kebiasaan semua temanku, mereka selalu mengerjaiku seenak jidatnya mereka. Mungkin mereka melakukan ini semua karena aku terlihat culun. Kacamata tebal, rambut klimis, kawat gigi warna hijau dengan kerah baju yang selalu di kancingkan, itulah aku.
          Saat keluar kelas dengan berhasil, aku segera berjalan menuju gerbang untuk menemui Kenzie yang mungkin sudah menungguku. Ternyata benar saja, anak manis itu sudah menungguku sambil menyedot minuman dingin yang ada di tangannya. Pipinya menggelembung lucu sekali.
*****
          Keesokan harinya aku kembali ke sekolah dengan hati yang senang karena akan bertemu dengan pria manis itu lagi. Ternyata benar saja, Kenzie menepuk lenganku saat aku berjalan di trotoar menuju sekolah.
   “ Selamat pagi kak “
   “ Pagi, gimana? Tugasnya udah selesai semua kan? “
Dia mengangguk lucu, lalu entah kenapa dia menatap wajahku lama. Aku gelagapan hingga salah tingkah karenanya. Aku mengalihkan pandangan darinya.
“ Kaka tau kak Jeremy? “ ucapnya sambil mengajakku untuk berjalan kembali.
Aku mengangguk, Jeremy adalah teman sekelasku. Dia satu-satunya temanku yang tak pernah mengerjaiku. Ia sangat baik dan wajahnya tampan. Banyak yang menggilai sosok Jeremy.
“ memangnya kenapa? “ tanyaku pada Kenzie.
“ kemarin dia menyatakan cintanya padaku kak “
DEG!! Dadaku berdegup dengan kencang. Bagaikan di sambar petir di tengah pematang sawah.
          Sakit. Rasanya sakit mengetahui orang yang kita cintai akan di rebut oleh orang lain. Aku terdiam dengan wajah yang sendu.
“ Halo.. kak Bima kenapa? “
“ ahh.. gak kenapa-napa ko. Terus.. terus kamu jawab apa? “
Aku berharap dia tidak menjawab ia atau memberikan anggukan. Hatiku semakin berdegup dengan kencang.
“ Aku belum menjawabnya kak, aku pengen minta pendapat dari kak Bima “ jawabnya dengan manis.
“ kenapa sama kak Bima? “
  “ Entahlah, jujur aku selalu nyaman dekat dengan kak Bima. Aku selalu merasa terlindungi jika dekat kak Bima. Aku sudah menganggap kak Bima sebagai kakaku sendiri “ katanya.
Aku terdiam kembali sambil menatap trotoar yang sedikit basah karena malam terjadi hujan.
“ Ikuti saja apa kata hatimu Kenzie “ aku berucap lirih.
“ Baiklah, terimakasih kak. Aku masuk duluan ya. Hari ini guru matematika akan datang lebih awal. Daaahh.. kak Bima “ ia melambaikan tangannya padaku.
.
.
          Panasnya siang ini seperti panasnya yang kurasakan dalam hatiku. Bagaimana tidak, aku melihat Kenzie bercanda dengan Jeremy di kantin sambil meminum segelas soft drink bersamaan. Ingin rasanya aku menghampiri mereka dan merebut Kenzie dari Jeremy. Namun aku tak akan bisa melakukannya.
          Hari demi hari terus berlalu. Aku semakin geram dan sakit hati dengan kebersamaan Kenzie dan Jeremy. Setiap hari mereka pulang dan pergi ke sekolah bersamaan. Bahkan aku sering melihat mereka bergandengan tangan. Aku iri dengan Jeremy, mengapa ia bisa mendapatkan Kenzie secepat itu.
          Apa yang harus ku lakukan????
*****
          Sore ini, aku sedang termenung di balkon rumahku sambil menatap kosong matahari yang hendak terbenam. Aku menghembuskan nafasku perlahan merasakan hembusan angin sore yang menyibak rambutku. Entah kenapa, bayangan Kenzie kembali di benakku. Rasa sakit itu datang lagi di hatiku hingga air matapun tak bisa terbendung.
Lily adikku datang menghampiri. Ia duduk dan menatapku lekat.
“ Masih memikirkan Kenzie? “
Aku mengangguk.
“ Ayolah kak.., masih banyak pria manis sepertinya di dunia ini. Lupakanlah dia dan cari pria imut yang lain “
“ Aku tidak bisa, Kenzie adalah pria termanis yang aku cintai. Hatiku hanya untuknya. Aku sudah terlanjur mencintainya Liliy. Aku tak bisa melupakannya “
Lily berdiri sambil melipatkan kedua tangan di dadanya. Ia melihatku dari atas sampai bawah.
“ Apa? Apa yang kau lihat? Kau mau mengejek kakamu yang berpenampilan culun ini euh? “ kataku kesal.
“ aahh.. tidak, aku punya ide. Ide ini pasti akan membuat Kenzie jatuh cinta padamu “
“ apa Idenya “
“ ayo ikut aku “
Lily mendudukanku di depan kaca besar. Dengan hati-hati ia melepaskan kacamata besarku ini dan menggantikannya dengan softlens bening di mata cokelat mudaku. Setelah itu ia merubah rambut klimisku menjadi sedikit cuek namun terlihat lebih muda dan fresh. Ia membuka kancing kerah bajuku.
          Penampilanku sedikit berubah. Jujur aku lebih menyukai diriku yang seperti ini. Lebih trendy dan terlihat.. TAMPAN!
“ kau ini memiliki wajah tampan kak. Dandananmu saja yang menjadikan dirimu menjadi culun dan membosankan. Keluarkan bajumu! Jangan di masukan ke dalam celana seperti itu “ titahnya. Kulakukan saja dan ternyata benar. Aku terlihat lebih tampan.
“ Ingat! Jangan gunakan kacamata ini lagi. Gunakanlah softlens minus yang kubelikan itu. Aaaahhhh.. kau terlihat tampan kak. Sekarang hanya satu yang harus aku singkirkan “
“ apa? “
“ Kawat gigimu “
*****
        Semua mata tertuju padaku. Gadis-gadis di sekolah tiba-tiba mengerubungiku. Teman sekelasku juga menjadi lebih baik perlakuannya untukku. Saat aku di kantin, meja yang kududuki banyak di kerubungi orang lain.
Aaahhh... begini ternyata rasanya menjadi orang keren dan tampan.
Sepulang sekolah, aku kembali bertemu dengan Kenzie. Ia menatapku tak percaya. Kuberikan senyum padanya.
“ Kak Bima? “ ucapnya tak percaya.
“ Hai Kenzie, kau terlihat manis hari ini. Ada apa? “ haahh.. akhirnya aku bisa berbincang bersamanya seperti ini. Kini ku beranikan diri untuk menatapnya, menatap wajah manisnya.
  “ Waw! Hebat. Kau terlihat.. “
  “ Terlihat lebih tampan? “ tanyaku menggodanya. Wajahnya memerah lucu sekali.
  “ ini semua untukmu Kenzie “
Wajahnya semakin memerah, ia menundukkan wajahnya.
“ Aku mau bertanya padamu lagi kak. Sore ini aku akan menjawab pertanyaan kak Jeremy tentang perasaannya. Apa aku harus menerimanya? “
“ JANGAN!! “ teriakku dengan keras sehingga semua siswa kini menatap kami dan mulai berkumpul.
“ kenapa? “
“ Karna.., karna aku.. AKU MENCINTAIMU KENZIE.. “ ucapku lantang sehingga membuat semua siswa terkejut melihatku. Aku berjongkok di hadapannya seperti hendak memohon. Kenzie hanya menatapku dengan malu.
“ maukah kau menjadi kekasihku? “ kata-kata itu terucap dari bibirku.
Kenzie menatap semua siswa yang kini sedang berteriak ‘ terima.. terima.. terima.. terima.. ‘. Aku menunggunya dengan hati yang cemas.
          Dengan wajah malu, Kenzie menganggukkan kepalanya lalu tersenyum manis. Hatiku sangat bahagia, aku memeluknya erat dan mengangkat tubuh Kenzie. Ku bisikan kata cinta di telinganya. Kenzie memelukku lebih erat..
“ Aku suka kaka udah lama, kenapa baru ngungkapin perasaan sekarang “ ucapnya.
“ maaf, aku gak yakin dan takut. Maka dari itu aku hanya bisa memendam perasaan ini. Emmm.. terimakasih Kenzie. Oh ya, bagaimana dengan Jeremy “
“ tanyakan saja nanti pada kak Jeremy. Kaka juga pasti tau. Yang penting aku sayang kaka “
Kenzie mencium pipiku dengan cepat.
EPILOG
          Aku berjingkrak dengan ria dan memeluk David. Akhirnya Bima menyatakan cintanya pada Kenzie. Haahhh.. tak sia-sia aku membantu Adik manisku untuk mendapatkan cinta pertamanya.
“ Akhirnya Bima menyatakan cintanya “ ucap David padaku.
“ yaahh.. siapa dulu dong yang bikin mereka jadian?? Ide ku sangat cemerlang kan? “
“ ya idemu cemerlang, tapi kau membuatku cemburu karena beberapa minggu kebelakang kau terus berduaan dengan adik kelas itu. “
“ Hei David.., itu kan hanya acting agar Bima cemburu dan segera menyatakan cintanya. Haahh.. dasar pria bodoh “
Aku memukul kepalanya dan berlari menjauh darinya.

 TAMAT

MAAF BILA ADA KESAMAAN NAMA, TOKOH, CERITA ATAUPUN KEJADIAN YANG PERNAH DIALAMI PARA PEMBACA. CERITA INI HANYALAH KARANGAN FIKTIF BELAKA.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CINTA SEGI EMPAT ( CHAPTER 15 )

I JUST LOVE YOU ( TWO SHOOT )

KARAM (Kama & Rama) #Bagian1