R.I.N.D.U
Ku ulang kembali rekaman itu, suara petikan gitar kembali mengalun dari speaker ponselku. Ku pejamkan mataku kembali, menghayati setiap petikan indahnya. Rasanya bagaikan berada di alam terbuka dengan hembusan angin yang menyejukkan raga. Setelah petikan itu memasuki reff suara seseorang berbicara manis. Suara berat yang familiar di telingaku, itu suara Aldy kekasihku. Air mataku kembali mengalir dengan sendirinya. Turun hingga ke dagu, lalu kuusap dengan tanganku. Akhir-akhir ini ia menghilang, tak pernah memberikan kabar kepadaku. Inilah yang membuatku bimbang tak karuan. Kudengarkan lebih seksama suaranya, ingatanku kembali membayangkan dirinya. Senyumnya yang indah, kumis rapi yang menghiasi bibirnya yang merah, rambutnya yang sedikit ikal dengan potongan pendek, aku tersenyum. Dia orang yang baik, selain itu dia pria yang pintar. Dia sayang padaku dengan segala kekuranganku. Tutur katanya sangat halus, bagai pe...