PARADISE LOVE (CHAPTER 9)
Ruangan
rapat ini begitu terasa mencekam. Aura gelap seolah-olah menyelimuti ruangan
ini. Kami semua terlihat tegang ketika menunggu wanita bernama Kim Hye Sung itu
memasuki ruang meeting.
Suara sepatu itu kini kembali
menggema, pintu kaca berayun terbuka. Hye Sung berjalan dan duduk di kursi yang
telah kami sediakan sebelumnya. Ia duduk dengan anggun, kakinya yang jenjang
dan putih mulus itu ia lipat. Lagi-lagi aku melihat wajah Al yang terpana. Hye
Sung sedikit terbatuk, lalu bertepuk tangan dua kali agar kami
memperhatikannya.
“ Aku harap kalian bisa fokus hari ini “
Semuanya
hening dengan wajah tertunduk.
“ Aku sudah melihat semua berkas kerja kalian,
semuanya sudah ada di komputerku ternyata. “
Ia lalu
melemparkan tumpukan kertas di meja. Hentakan meja karena tumpukan kertas itu
membuat kami semua terkejut. Apalagi Jeanie, ia sedikit menjerit sambil meremas
baju Willem yang ada di sampingnya.
“ Apa ini? Penjualan majalah kita menurun
derastis. Semua ini karena isi majalah kita sangat tidak berbobot. Design yang
kolot, dan aahh aku benci melihat majalah kita. Rasanya seperti ingin muntah “
Aku membelalak kaget, baru kali ini
kami mendapatkan komplain dari bos kami. Thomas, bos kami yang terdahulu tidak
pernah memarahi kami seperti ini. Baiklah, kehidupan neraka kami semua di
kantor akan dimulai hari ini.
“ Lihat ini, siapa yang membuat artikel
tentang ini? “
Hye Sung
membuka majalah kami yang terbit bulan lalu dibagian tips mengenai memilih
warna lipstick.
“ Banyak sekali penulisan yang salah dalam
artikel ini. Selain itu informasinya sangat menjijikan. Jadi siapa yang membuat
artikel ini? “
Dengan
hati-hati Willem mengangkat tangannya.
“ Jadi kau? Keahlian menulismu jelek. Sangat
Jelek, kau akan kupindahkan dari bagian majalah. Kau akan menjadi tukang
bersih-bersih dan pengantar kopi. “
“ Tapi Hye Sung.. “
“ Lebih baik jadi tukang pembersih dan
pengantar kopi atau kau tidak memiliki pekerjaan sama sekali? Pilih yang mana?
Lagi pula jika kinerjamu membaik aku akan mengembalikanmu ke posisi awal. Jadi
mulai dari sekarang perlihatkanlah kinerja terbaikmu padaku dan jangan
membantah “
Jeanie yang
ada di samping Willem mengusap punggungnya. Sorot mata Willem tampak seram. Ia
seperti hendak mencekam Hye Sung.
“ Kemarin aku sudah memindahkan Jeanie
ke bagian artikel dan majalah. Al dan Marcus masih tetap akan menjadi
photografer dan mengurus semua masalah studio pemotretan, lalu aku akan
memindahkan seseorang lagi. “
Hye Sung
tiba-tiba melirikku dan Ghifari. Ia tersenyum, ke arah ghifari lebih tepatnya.
“ Aku tahu kalian berdua pasangan kekasih bahkan
sudah menikah. Hubungan kalian cukup terkenal di kantor. Tapi mulai hari ini
kalian akan berpisah. Aku tidak suka jika sepasang kekasih bekerja bersama. Itu
akan menggangu pekerjaan. Ghifari akan tetap mengurusi artikel karena aku
menyukai gaya tulisannya, selain itu kau akan menjadi asisten pribadiku. Kau
akan melaporkan seluruh hasil kerjamu dan semua pegawai padaku setiap jam makan
siang di kantor. Tapi Arno, aku bukannya tidak menyukai tulisanmu. Tulisanmu
memang bagus dan sangat menarik. Bahkan aku menyukainya. Tapi aku tidak suka
melihat kau bermesraan dengan suamimu ketika bekerja. Jadi aku akan
menempatkanmu di bagian warddrobe. “
“ Kau akan mengurusi semua keperluan model
majalah kita. Kau akan mengecek baju, peralatan make up, bahkan kau juga akan
mengatur jadwal pemotretan semua model. Aku percaya kau bisa, kau memiliki
penglihatan yang hebat di bidang fashion. Aku akan mempercayaimu. Jam sepuluh
nanti, temanku akan datang untuk mengatur jadwal pemotretannya minggu depan.
Kau akan mengurusi masalah itu. “
Kini aku yang marah. Aku sudah nyaman
dengan pekerjaanku membuat artikel. Kenapa dia bisa seenaknya seperti itu.
Wajahku memanas, aku merasakan air mata menggenang di mataku. Namun ku tahan
untuk tidak turun ke pipiku.
“ Maaf Hye Sung “
Aku
mendengar Ghifari berbicara.
“ Tapi, Arno belum pernah berpengalaman untuk
memegang itu semua. Tulisannya sangat bagus, mudah di cerna menurutku. Jadi aku
mohon kepadamu, tolong biarkan dia bekerja denganku mengurusi masalah artikel
dan rubrik majalah “
Hye Sung
tersenyum, lalu ia menepukkan tangannya dua kali.
“ Meeting selesai, itu semua sudah menjadi
keputusanku. Kerjalah dengan serius hari
ini “
Hye Sung
bangkit dari duduknya, semua teman-temanku dengan gesit membersihkan kertas
yang ada di hadapan mereka masing-masing. Ketika Hye Sung berdiri di dekatku
dan Ghifari ia terhenti. Hye Sung melihatku, lalu lima detik kemudian ia
mengalihkan pandangannya ke Ghifari.
“ Aku tunggu kau di ruanganku. “
Jari-jarinya yang lentik
menelusuri bahu Ghifari dengan lembut. Lalu ia menepuk punggungnya dan berjalan
keluar dari ruang meeting
Komentar
Posting Komentar